Rabu, 01 Mei 2013

Cermin Untuk Hasilkan Pembangkit Tenaga Surya

Menteri Energi Amerika Serikat (AS), Steven Chu mengumumkan pembentukan  Department of Energy SunShot Initiative pada Februari 2011. Tujuannya untuk mengurangi biaya  pemasangan sistem energi surya sekira 75 persen dengan energi terbarui yang lebih bersih.

Setelah pengumuman tersebut, seorang professor Teknik Mesin di Virginia Tech, Ranga Pitchumani diundang untuk mengarahkan program Concentrating Solar Power (CSP) menuju tercapainya tujuan  Initiative SunShot.

Tujuan SunShot adalah untuk mendapatkan teknologi bernergi surya agar dapat menekan biaya  dengan menggunakan sumber pembangkit energi lainnya tanpa subsidi pada 2020 mendatang.  “Kami berkonsentrasi pada teknologi bertenaga surya menggunakan cermin. Sehingga dapat  menyerap sinar matahari untuk menghasilkan panas yang kemudian dapat digunakan sebagai  penghasil listrik,” kata Pitchumani dikutip ScienceDaily, Selasa (16/4/2013).

Teknologi ini memiliki keuntungan karena adanya photovoltaic (PV), yakni sel yang memiliki  kemampuan untuk menyimpan energi matahari sebagai energi panas.

“Fosil pembangkit listrik berbahan bakar dapat menimbulkan risiko yang berpotensial terhadap  perusakan lingkungan melalui peningkatan jejak karbon. Oleh karena itu, saya berusaha  menggantikan energi fosil tesebut dengan sumber yang terbarukan termasuk energy surya untuk  pembangkit listrik. Di mana tenaga surya akan menangkap energi matahari dan menyimpannya  sebagai panas. Pada saatnya nanti, dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan  listrik,” kata Pitchumani.

Energi dapat disimpan sebagai panas melalui media padat atau cair sebagai hasil dari proses  termokimia (penelaahan pengaruh kalor pada reaksi kimia). Penyimpanan ini menawarkan  kepadatan energi yang tinggi dan memiliki nilai efisiensi yang baik, sehingga mampu menekan  biaya.

Tenaga pembangkit listrik bertenaga surya ini dapat menjadi sumber energi terbarukan bagi sektor pembangkit tenaga listrik masa depan. Di AS, beberapa tanaman komersial dalam skala besar seperti Ivanpah Solar Electric Generating Station (SEGS), Crescent Dunes Solar Energy Project, dan  Abengoa Solana Generating Station sedang dalam konstruksi.

Beberapa diantaranya sedang dipersiapkan untuk mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan  untuk menghasilkan listrik berkapasitas 1,8 gigawatt. Teknologi tenaga surya ini juga diperkirakan  mampu memenuhi seperempat kebutuhan listrik global pada 2050 mendatang.

sumber : http://www.analisadaily.com/news/2013/12440/cermin-untuk-hasilkan-pembangkit-tenaga-surya/

Randahnya Minat Belajar

Rabu, 1 Maret 2013

Hari ini diadakannya kuliah umum enginering dengan tema : Tantangan Enginer Dimasa Akan Datang.
dari kegiatan diatas terlihatlah suatu fenomena yang menarik di Universitas Negeri Medan, yaitu rendahnya minat para Mahasiswa untuk belajar dibandingkan Perguruan Tinggi lainnya yang ada di Medan.

Dari 53 peserta hasilnya sungguh tragis sekali karena, 20 orang Mahasiswa Polmed (Teknik Sipil), 2 orang Mahasiswa ITM, 7 orang Mahasiswa Fakultas Bahasa & Seni, 10 orang Masiswa Jurusan PKK, dan hanya 14 orang sajalah Mahasiswa Teknik (Mesin, Bangunan, Elektro) yang menghadiri kegiatan kuliah umum tersebut.

Nama Baru

Tepat pukul 19.19 WIB blog acakcadut mengganti alamat blog menggunakan nama resmi penulis yaitu Prassami, oleh sebab itu mulai pukul 19.19 WIB alamat blog ini menjadi http://prassami.blogspot.com/